Wednesday, March 31, 2010

Anjuran Bersedekah dan Keutamaannya


Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Banyak ayat-ayat maupun hadits-hadits Nabi yang mendorong kita untuk membagi sebagian kecil rezki yang telah dilimpahkan Allah SWT kepada kita, serta keutamaan (fadhilah) dari pada bersedekah tersebut.



Makna Sedekah

Sedekah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar.
Menurut pengertian istilah syariat, sedakah berarti segala pemberian amal derma di jalan Allah. Pengertian sedekah sama dengan pengertian infak. Hanya saja, jika infak berkaitan dengan materi, sedekah memiliki arti lebih luas, menyangkut juga hal yang non-materi. Misalnya amal kebaikan yang dilakukan seorang Muslim, juga termasuk sedekah, seperti konsep sedekah menurut Nabi SAW., ”Setiap amal yang baik adalah sedekah.” Bahkan, beliau bersabda, ”Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah.”

Anjuran bersedekah ini adalah berdasarkan dari banyaknya firman-firman Allah SWT yang tertera dalam Al-Qur’anul Karim, diantaranya adalah seperti yang terdapat dalam surat Ali Imran, ayat: 92, dan 180.

لَن تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّىٰ تُنفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنفِقُوا مِن شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّـهَ بِهِ عَلِيمٌ ﴿٩٢﴾

''Engkau tak akan mendapatkan kebaikan apa pun hingga kalian menyedekahkan sebagian harta yang paling kalian cintai.
Ketahuilah, apa pun yang kalian infakkan, Allah pasti mengetahuinya.''
(QS. Ali 'Imran: 92).

وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّـهُ مِن فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَّهُم ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَّهُمْ ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ وَلِلَّـهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَاللَّـهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ ﴿١٨٠﴾

"Dan janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka bahawa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi." (QS: Ali Imran: 180)


Kemudian beberapa hadist Rasulullah SAW tentang fadhilah bersedekah, antara lain:


“Orang yang mengusahakan bantuan (pertolongan) bagi janda dan orang miskin ibarat berjihad dijalan Allah dan ibarat orang yang shalat malam. Ia tidak merasa lelah dan ia juga ibarat orang berpuasa yang tidak pernah berbuka”. (Hadis Riwayat: Imam Bukhari)


“Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain”.
(Hadis Riwayat: Imam Ahmad)


“ Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan Bersedekah dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana”.
(Hadis Riwayat: Imam Ath-Thabrani)


“ Tiap muslim wajib Bersedekah. Para sahabat bertanya, "Bagaimana kalau dia tidak memiliki sesuatu?" Nabi s.a.w. menjawab, "Bekerja dengan keterampilan tangannya untuk kemanfaatan bagi dirinya lalu Bersedekah." Mereka bertanya lagi. Bagaimana kalau dia tidak mampu?" Nabi menjawab: "Menolong orang yang memerlukankan yang sedang teraniaya" Mereka bertanya: "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?" Nabi menjawab: "Menyuruh berbuat ma'ruf." Mereka bertanya: "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?" Nabi s.a.w. menjawab, "Mencegah diri dari berbuat kejahatan itulah sedekah." (Hadis Riwayat: Imam Bukhari dan Imam Muslim)

“ Orang yang membatalkan pemberian (atau meminta kembali) sedekahnya adalah seperti anjing yang makan kembali muntahannya”. (Hadis Riwayat: Imam Bukhari)

“ Barangsiapa diberi Allah harta dan tidak menunaikan zakatnya kelak pada hari kiamat dia akan dibayang-bayangi dengan seekor ular bermata satu di tengah dan punya dua lidah yang melilitnya. Ular itu mencengkam kedua rahangnya seraya berkata, "Aku hartamu, aku pusaka simpananmu." Kemudian nabi s.a.w. membaca firman Allah surat Ali Imran ayat 180: "Dan janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka bahawa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi." (Hadis Riwayat: Imam Bukhari)

“ Abu Dzarr R.a. berkata bahawa beberapa sahabat Rasulullah s.a.w. berkata, "Ya Rasulullah, orang-orang yang banyak hartanya memperoleh lebih banyak pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat dan berpuasa sebagaimana kami berpuasa dan mereka boleh bersedekah dengan kelebihan harta mereka." Nabi s.a.w. lalu berkata, "Bukankah Allah telah memberimu apa yang dapat kamu sedekahkan? Tiap-tiap ucapan Tasbih adalah sedekah, Takbir sedekah, Tahmid sedekah, Tahlil sedekah, Amar Makruf sedekah, Nahi Mungkar sedekah, Berjimak dengan isteri pun sedekah." Para sahabat lalu bertanya, "Apakah memuaskan nafsu syahwat mendapat pahala?" Nabi menjawab, "Tidakkah kamu mengerti bahawa kalau dipuaskan nafsu syahwat di tempat yang haram bukankah itu berdosa? Begitu pula kalau syahwat diletakkan di tempat halal, maka dia memperoleh pahala”. (Hadis Riwayat: Imam Muslim)

“ Tiap-tiap amalan makruf (kebajikan) adalah sedekah. Sesungguhnya di antara amalan makruf itu adalah berjumpa kawan dengan wajah ceria (senyum) dan mengurangi isi cangkir mu untuk diisikan ke cangkir kawan mu”. (Hadis Riwayat: Imam Ahmad)

Dari beberapa hadist diatas dapat dilihat betapa pentingnya kita bersedekah karena bersedekah merupakan aktivitas seorang Muslim yang memiliki sifat keutamaan, karena ketinggian derajat seorang Muslim ditentukan oleh sebesar dan sejauh mana ia memiliki kepedulian dan kepekaan sosial kepada Muslim yang lainnya. Disamping itu bersedekah merupakan wujud dari pada tolong menolong antara sesame. Dan tak kalah pentingnya juga adalah keutamaan tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah.


Sarana Untuk Bersedekah
:

Bersedekah tidak hanya terbatas dengan materi tetapi juga bersedekah dalam bentuk lainnya seperti a/l:

1. Bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir,
2. Aamar ma’ruf nahi munkar,
3. Melakukan segala bentuk pekerjaan yang baik (hasanah)
4. Menjauhi segala bentuk mafsadah (yang membawa pada perbuatan buruk/jelek)
5. Menolong orang yang memerlukan yang sedang teraniaya
6. Hubungan intimasi antara suami istri
7. Memberikan senyum pada saudara saudara kita.


Oleh sebab itu, untuk bersedekah kita tidak perlu kaya, seperti yang dinyatakan oleh sabda Nabi diatas. Walaupun kita tidak mempunyai banyak harta, namun sarana utuk untuk bersedekah itu cukup banyak terbentang dihadapan kita.

Fadhilah (keutamaan ) bersedekah

Berdasarkan hadits-hadits diatas dapat disimpulkan bahwa diantara keutamaan sedekah itu adalah a/l:

• Mendapat pahala sebagaimana pahalanya berjihad fii sabiilillah,
• Mendapat pahala sebagaimana pahalanya kita berpuasa
• Menyebabkan terkabulnya do’a kita karena membantu memudahkan kesulitan orang lain
• Mengundang datangnya rezeki
• Sarana untuk membentengi diri dari segala macam bentuk malapetaka
• Menyembuhkan penyakit
• Menambah umur.

Walaahu A’lam bis shawab,

Aswita Taizir
a/n. Sub Dept. Da’wah
31 Maret , 2010

No comments:

Post a Comment