Saturday, January 18, 2014

Marah dan sabar dalam Islam

Pernahkah anda MARAH??? 

"TENTU"........ Manusiawi bukan??? 

Menjadi seorang penyabar itu memang TIDAK MUDAH, bahkan dpt dikatakan SULIT, terutama kalau sdh dipengaruhi oleh "faktor lain". Namun, kesabaran itu sangat penting sekali dlm kehidupan seorang Muslim krn sabar merupakan salah satu sarana kebahagiaan. Dengan kesabaran itulah seorang hamba akan terjaga dari kemaksiatan, konsisten menjalankan ketaatan, dan tabah dalam menghadapi berbagai macam cobaan. 

Ada bbrp bentuk kesabaran menurut bbrp 'Ulama, a/l:
1. Bersabar dlm menuntut ilmu
2. Bersabar dlm mengamalkannya.
3. Bersabar dlm Iman
4. Bersabar dlm berda'wah
5. Bersabar utk tdk melakukan yg "DILARANG" oleh Allah SWT.
6. Bersabar dlm menerima Taqdir.

Disaat kita mampu utk membalas kemungkaran seseorang, disaat itulah kesabaran kita diuji oleh Allah SWT. Astaghfirullaahul 'Aazhiim.

Dalam kondisi demikian, kita hendaknya bersegera meminta pertolongan kepada Allah SWT dengan bekal sabar dan shalat dalam menangani semua urusan kita. 

Mudah2an dgn kesabaran yg tinggi, kita dpt meraih kenikmatan abadi yaitu surga nantinya, InshaAllah. 

Allah SWT berfirman kepada penduduk surga, “Keselamatan atas kalian berkat kesabaran kalian.” (QS. Ar Ra’d [13] )
Aaamiin Yaa Rabbal 'Aaalamin.

Disaat mau marah, ingatkan diri: "SAYA HARUS BERSABAR", ini yg lebih penting, yg ada manfaatnya kelak di Akhirat.

{الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ}
“Orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang menafkahkan (harta mereka) baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya serta memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (QS Ali ‘Imran:134).

Rasulullah SAW bersabda,
« لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِى يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ »
“Bukanlah orang kuat (yang sebenarnya) dengan (selalu mengalahkan lawannya dalam) pergulatan (perkelahian), tetapi tidak lain orang kuat (yang sebenarnya) adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah”.

Juga Allah SWT berfirman:

{وَلا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ على أَلاَّ تَعْدِلُوْا اِعْدِلُوْا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى}
“Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa” (QS al-Maaidah:8).

Mempunyai "RASA" atau "KEINGINAN" utk marah itu adalah Manusiawi sifatnya sepanjang dalam batas2 NORMAL yg dianjurkan, yaitu...Marah yang terpuji

Ummul mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Rasulullah SAW tidak pernah marah karena (urusan) diri pribadi beliau, kecuali jika dilanggar batasan syariat Allah, maka beliau SAW akan marah dengan pelanggaran tersebut karena Allah”[HR Bukhari dan Muslim]

Inilah marah yang terpuji dalam Islam, marah karena Allah SWT, yaitu marah dan tidak ridha ketika perintah dan larangan Allah SWT dilanggar oleh manusia.

Inilah akhlak mulia Rasulullah SAW, yang selalu ridha dengan apa yang Allah ridhai dalam al-Qur’an dan benci/marah dengan apa yang dicela oleh Allah Ta’ala dalam al-Qur’an.

‘Aisyah berkata: “Sungguh akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah al-Qur’an”. Dalam riwayat lain ada tambahan: “…Beliau marah/benci terhadap apa yang dibenci dalam al-Qur’an dan ridha dengan apa yang dipuji dalam al-Qur’an”.

Disaat kita mampu utk membalas kemungkaran seseorang, disaat itulah kesabaran kita diuji oleh Allah SWT. Astaghfirullaahul 'Aazhiim.

Mudah2an kesbaran berbuah surga hendaknya. Aaamiin Yaa Rabbal 'Aaalamin.

Sebagaimana firman Allah SWT kepada penduduk surga, “Keselamatan atas kalian berkat kesabaran kalian.” (QS. Ar Ra’d [13] )