Saturday, October 11, 2008

Padang Ekspres, Padang News Paper

Syahdu Buka Puasa Pertama di mesjid ICLI, Long Island, New York
Rabu, 10 September 2008
Active Image

Oleh : Aswita Taizir, Alumni dari Perguruan Diniyyah Putri Padang Panjang dan alumni IAIN Imam Bonjol Padang, Fakultas Syari'ah.

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (QS. Al-baqarah: 183).

Hari Sabtu kemaren tanggal 6 september 2008, Masyarakat Muslim dilingkungan mesjid di wesbury, Islamic Center of Long Island, New York area, melaksanakan Iftar (Buka Bersama) pertama semenjak umat Islam memulai puasa Ramadan pada tanggal 1 September 2008.


Tradisi dan ritual ini sudah berlangsung lama yang dilakukan pada setiap hari Sabtu yang disponsori oleh kelompok individu yang sudah mendaftar jauh-jauh hari sebelum Ramadan mulai. Kegiatan ini merupakan suatu amal ibadah yang diselenggarakan disaat bulan yang penuh berkah dan nikmat ini. Hal ini juga merupakan salah satu cara untuk menggalang tali silaturrahmi antar sesama umat Islam yang berasal dari kelompok etnik yang berbeda-beda, seperti Pakistan, India, Bangladesh, Somalia, Amerika, beberapa individu dari Indonesia, dan Negara Islam lainnya.

Minggu pertama pelaksanaan iftar tahun ini cendrung sedikit berkurang, (biasanya minggu pertama buka puasa bersama di mesjid ICLI ini selalu dibanjiri oleh jama’ah Muslim dari berbagai kota) karena daerah Long Island dan sekitarnya seharian sedang disirami hujan lebat, sehingga menyebabkan kebanyakan umat Islam lebih memilih untuk berbuka puasa dirumah dengan keluarga masing-masing. Namun hal ini tidak mengurangi kenikmatan berbuka puasa bersama dan kesyahduan melaksanakan puasa Ramadan di luar negeri dimana kaum Muslim disini merupakan kelompok minoritas.

Acara iftar dimulai dengan pembacaan do’a selama lebih kurang 10 menit sebelum waktu berbuka, yang dipimpin oleh Iman mesjid ICLI sendiri , kemudian diikuti dengan buka puasa itu sendiri dengan buah korma dan air putih serta juice. “Allaahumma laka Shumnaa wa ‘Alaa Risqika Aftharna wa Birahmanika Yaa Arhamar Raahimiin”

Selesai berbuka kaum Muslim ICLI siap melaksanakan ibadah solat Maghrib. Kemudian barulah makan bersama yang makanannya sudah terhidang dengan menu ala Pakistaninya. Makanannya terdiri dari nasi Biryani, goreng pare (Pario) ala Pakistan, gulai kari ayam, gulai kambing, kima, roti lebar, dan salad.

Untuk menuju meja hidangan semua umat Islam termasuk anak-anak harus antri secara teratur. Kebiasaan ini terpakai dari budaya Amerika yang serba teratur. Ini merupakan salah satu hal yang baik untuk ditiru yang mencerminan kekhasan Islam yang sebenarnya, yaitu sabar. Siap menunggu giliran tanpa harus serabutan dan dorong mendorong, karena tak satupun yang tidak akan mendapat bahagiannya.

Acara makan sudah selesai termasuk dessert (pabukoan) yang serba manis ala Pakistan. Menjelang solat Isya, beberapa kaum Muslim menyempatkan bergurau, bercanda antar sesama mereka karena dihari-hari biasa kesempatan untuk sering bertemu dan berdialog tersebut agak tertunda disebabkan kesibukan masing-masing.

Kemudian barulah melaksanakan solat Isya dan dilanjutkan dengan kuliah umum Ramadan yang disampaikan oleh salah seorang brother, dengan topik tentang Nabi Ibrahim AS. Dia menyampaikan bagaimana Nabi Ibrahim AS berdialog dengan bapaknya secara baik. Yang intinya adalah mengajak bapaknya ke agama tauhid bukan agama yang menyembah selain Allah SWT.

Acara buka puasa pertama dimesjid ICLI, Long Island ini diakhiri dengan solat tarawih berjamaah. Banyak umat Islam melaksanakan tarawih sebanyak delapan rakaat, lalu pulang dan diteruskan solat witir dirumah masing-masing, sementara yang melaksanakan dua puluh rakaat tetap tinggal dimesjid meneruskan rakaat yang sudah berlangsung.***